OSKM 2013,
23 Agustus 2013
Jadwal kegiatan
utama hari ini adalah seminar yang menitik beratkan pada sebuah tema Cinta Tanah Air. Terdapat empat pembicara
pada kesempatan kali ini; Bapak Gita Wiriawan, WANADRI , Ibu Tri Mumpuni Iskandar
dan Founder & CEO Riset Indie, Seherhen Akbar. Dan moderator kali ini
adalah seorang Puteri Indonesia Tahun 2011 dan alumnus Sekolah Bisnis Manajemen,
Maria Selena.
Sesi pertama ini dimulai oleh seorang pembicara yang
memiliki peran penting dalam pembangun ekonomi di Indonesia, seorang Menteri
Perdagangan. Dia adalah Bapak Gita Wiriawan. Ia mengatakan bahwa kita yang
menjadi seorang mahasiswa penerus bangsa harus dapat memiliki semangat
kemahasiswaan yang tetap berada pada skala kearifan lokal. Kearifan lokal adalah
seorang pemuda - pemudi yang bersifat global tapi tetap memiliki rasa
kedaerahannya. Tidak melupakan tanah tempat rumah mereka.
Kita diharapkan dapat menjadi seorang pemimpin yang mengerti
kepentingan masyarakatnya. Tidak hanya melihat tetapi menegrti apa yang
terjadi. Mengerti apa yang dibutuhkan oleh masyarakatnya.
“If you want it, you will get it”, Gita
Wiriawan
Sebagai seorang ketua PBSI ia menjadi pemimpin yang dapat
memberikan pengarahan dan membangun kepercayaan dan diri para pemain bulu
tangkis untuk menjadi seseorang dengan watak pemenang. Ketika kita memiliki
kemauan yang besar seberat apapun itu kita akan mendapatkannya. Dengan usaha
yang besar dan mempercayai diri kita sendiri.
Dengan mengahrapkan kita menjadi seorang pemimpin yang adil
dan bijaksana kedepannya, kita diharapakn dapat mengubah status perekonomian
Indonesia. Tiap dekade memiliki masalah – masalah yang berbeda. Tingkat yang
berbeda. Sikap yang berbeda. Dalam masa ini, abad 20 kita dihadapkan pada masa
kontra korupsi.
Keadaan ekonomi kita berada di isi G20. Di mana demokrasi,
pluralisme dan aspek lainnya menjadi isi dalam sebuah bangsa. Kita sebagai
salah satu negara muslim terbesar. Kita menguasai berkisaran 20% dari seluruh
penduduk dunia tetapi hanya memiliki perekonnomian sebesar 9%. Solusi yang
diharapkan bahwa perekonomian dapat memiliki presentasi yang lebih tinggi
dengan dapat mengapresiasikan aspek pluralisme.
Kembali lagi tanpa kearifan lokan kita akan melupakan jati
diri kita. Melupakan kulit yang selama ini menyelimuti kita. Seharusnya kita
dapat mengkiblati Gangnam Style dalam proses kearifan lokal. Gangnam Style ini
memiliki kekayaan budaya, teknologi, kemajuan ekonomi dan juga kesinambungan
demokrasi . Menjadi pemuda yang dapat menggunakan keempat aspek tersebut.
Dimana rumpun kita telah merapkan hal tersebut dan telah
mengikis eksistensi Amerika dalam perdagangan dunia. Dan juga dikarenakan oleh
masa transformasi yang berkembang pesat. Dan Tiongkok berada pada posisi kedua.
Dengan melihat peluang tersebut kita mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
QUE kita dari 1 Trilliun dollar menjadi 600.000 trilliun dollar dalam jangka
waktu 20 tahun ke depan.
Tetapi permasalahan yang ada kita diramalkan tidak mampu mengisi 360.000 trilliun ollar
karena kita tidak mampu mengisi kebutuhan konsumsi masyarakat kita sendiri.
Kita mampu mengkiblati usaha Korea Selatan dalam usaha
mengembangkan negaranya. Mereka membiayai secara fiskal dan non – fiskal masyarakatnya.
Meraka memnciptakan reformasi agaria di mana mereka mengembangkan bidang
pertanian dan manufaktur dan berkembang lagi ke tahap lebih tinggi menjadi
ekspor budaya yang dapat kita lihat perkembangannya saat ini. Dimana mereka
mampu menciptakan teknologi – teknologi terbaru pada bidang pertanian.
Kita terus berada pada middle income track dikarenakan kita
tidak mampu membuat teknologi – teknologi pembaharuan walaupun kita memiliki
pendapatan perkapita yang cukup tinggi.
Dengan permasalahan seperti ini kita diaharapkan dapat
menjadi pemimpin yang dapat menjawab tantangan – tantangan di masanya. Lebih responsif
dan bersifat dengan segala aspek kehidupan. Mengedepankan nasionalisme sebagai
masyarakat dunia. Jadilah garuda yang
kreatif, terampil.
Pembicara yang kedua berasal dari perkumpulan WANADRI yaitu
Indra Hidayat. Di sini dia memaparkan tentang fisiologi Indonesia secara umum
dan betapa spesialnya keadaan posisi dan struktur Indonesia.
Kita memiliki pengunungan berapi yang berada dari Aceh
hingga Jawa sehingga menghasilkan biothermal yang banyak. Dan Indonesia
memiliki,
·
4,5 juta km2 daerah NKRI berdasarkan deklarasi
Juanda.
·
Memiliki 17.000 pulau
·
Kars yang kaya, 90% belum terjamah oleh ekplorasi
WANADRI memiliki tujuan untuk mengembangkan pemuda – pemudi di
alam bebas sehingga mereka dapat lebih mencintai tanah air. Di mana WANADRI
menitiberatkan pada orientasi, pendidikan, penjelasan dalam ilmu pengetahuan
dan bakti masyarakat.
Dan pembicara ketiga dalam seminar ini adalah Tri Mumpuni
Iskandar penerima Climate Hero. Ia mengatakan
kita harus menjadi sesorang memiliki pemikiran dnegan logika akal sehat dan
rasa empaati yang tinggi. Sehingga kita mewujudkan individual yang berkompeten,
berkualitas dan berperasaan.
Dengan paradigman yang tepat dan kearifan lokal memberikan
kekuatan masyarakat menjadi pemimpin yang beritnetgritas.
Ekonomi adalah usaha kerja manusia setimang dalam konsumsi
pertumbuhan setinggi – tingginya seharusnya dapat berkelanjutan dan optimal
dengan melihat lingkungan dan masyarakat lokal.
Ketika menyukai hal yang kita lakukan dapat menghasilkan
hasil yang lebih baik karena kita mengerjakannya secara maksimal. Baik hasil
baik pula ekonomi suatu negara.
Yang menyebabkan kemiskinan adalah investor terus
mengekploritasi sumber daya alam tanpa melibatkan masyarakat lokal. Karena investor
hanya mencari kekayaan untuk pribadi tanpa memikirkan orang lain.
Kita diharapkan menjadi seseorang pemimpin yang bijaksana,
lugas dan memiliki empati yang tinggi. Menjadi seorang individu yang
pro-lingkungan dan pro-masyarakat.
Dan pembicara terakhir kita adalah seorang Founder & CEO Riset Indie, Seherhen Akbar.
Ia menjelaskan bagaimana kampus dan lingkungan di luar dan di dalam kampus membentuk dirinya menjadi seseorang sekarang
ini. Bagaiamana kita dapat melihat kejadian – kejadian di kehidupan secara
lebih kritis. Kita perlu memiliki panutan sehingga kita dapat lebih fokus untuk
menjadi seorang yang kita impikan.
Ia menjadi seorang Founder Riset Indie, di mana komunitas
ini mejadi wadah bagi permasalahan – permasalahan masyarakat yang dapat dilihat
peluang usaha. Menghasilkan keuntungan tidak hanya sekedar materi beruapa uang.
Kita diharapakan dpat berguna bagi bangsa dan tidak menjadi
beban bangsa kita sendiri. Kita belum perlu bangga menjadi mahasiswa ITB tetapi
kita harus akan bangga pada diri kita ketika kita telah menadi alumni dan
berhasil memberikan distribusi kepada negara. Bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar