Kamis, 22 Agustus 2013

Esai Kelompok I: Kasus Pencemaran Danau oleh Limbah Pabrik



            Kian hari teknologi semakin maju dan berkembang. Penemu-penemu baru bermunculan dengan teknologi-teknologi unik dan mutakhir yang mereka buat dan kembangkan. Ada kelebihan, ada kekurangan, manusia yang memiliki kelebihan yaitu memiliki banyak kekurangan terus berlomba-lomba guna menemukan hal baru yang dapat memudahkan pekerjaan mereka. Peradaban makin maju tetapi jiwa perikemanusiaan kita semakin mundur dengan terciptanya masalah-masalah baru yang timbul akibat teknologi yang telah kita buat tidak ramah lingkungan karena kita hanya memikirkan egonya masing-masing secara berlebihan-lebihan tanpa memikirkan dampaknya bagi lingkungan seperti danau. Keuntungan yang melimpah telah membutakan kita, pabrik-pabrik tidak memperhatikan keramah lingkungan produk yang telah dihasilkan dan dengan mudahnya membuang limbah ke danau sehingga membunuh populasi ikan, mencemari danau, dan merugikan warga sekitar. Teknologi bagaikan air dan api sedangkan manusia bagaikan tanah dan udara, ditangan yang benar teknologi akan dapat menyuburkan tanah sedangkan ditangan yang salah teknologi akan membakar habis apa saja secepat udara berhembus.
            Pabrik di sekitar danau sudah biasa bahkan pabrik yang membuang limbah di danau pun sudah biasa. Pabrik untung, warga buntung karena populasi ikan yang dijadikan sumber mata pencaharian berkurang dan mutu ikan untuk dikonsumsi pun berkurang karena limbah yang telah mencemari danau. Ada masalah pasti ada solusi, seharusnya pabrik telah menyiapkan tempat khusus penampungan limbah dengan menggunakan bahan yang sesuai sehingga mengurangi persentase terjadinya kebocoran lalu memposisikan tempat tersebut di bawah danau agar tidak memakan tempat dan mengurangi lahan hijau. Pabrik juga harus menyiapkan senyawa penetralisir limbah agar limbahnya menjadi ramah lingkungan dan dapat memiliki nilai jual dengan mengolahnya menjadi pupuk lalu apabila terjadi kebocoran tidak akan membahayakan populasi ikan yang ada. Pabrik juga harus menyiapkan senyawa pembersih danau yang telah tercemar oleh limbahnya agar danau kembali mendapatkan nilai estetikanya lalu pabrik juga harus menyiapkan cara untuk membuat ikan-ikan yang telah mati dan tercemar menjadi bebas limbah/racun sehingga kembali memiliki nilai jual. Menyerah saat menerima kegagalan itu biasa tetapi senang saat menerima kegagalan itu luar biasa karena kita menjadi bisa mempersiapkan solusi yang lebih tepat.
            Kita seharusnya menyadari bahwa kita telah berhutang banyak dengan lingkungan tetapi kita malah melupakannya dengan tidak memberikan kontribusi yang baik bagi lingkungan dengan mendirikan pabrik yang tidak ramah lingkungan dan membuang limbah ke danau. Kemajuan teknologi seharusnya bisa memberikan hal-hal yang positif dan berdampak baik bagi lingkungan sehingga tidak ada yang dirugikan. Segala sesuatu di dunia ini telah memiliki pasangannya masing-masing sama halnya dengan masalah dan solusi, masalah ada karena ada solusi dan masalah ada karena untuk inovasi.    
ilustrasi mengenai solusi yang kami pikirkan, yaitu menambahkan suatu zat baru yang dapat menetralisir racun pada air



Kelompok I:

Afifa Husna
Agung Baptiso
Dhany Alif 
Lauren Hana
Muhammad Fadhil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar