Jumat, 23 Agustus 2013

resume Seminar 2013 By Muhammad Rangga Brata Sena

Tanggal    :     23 Agustus 2013
Acara        :     Seminar OSKM 2013

Kami, para MaBa ITB 2013, mengikuti acara seminar setelah kita melihat penampilan LSS ITB di lapangan SARAGA. Isi dari seminar ini meliputi 4 pembicara yang dihadiri oleh pembicara handal dan mumpuni di bidangnya
1.       Isi Seminar
Saat sekarang, Indonesia membutuhkan pemimpin muda berbakat dan menjunjung kearifan lokal yang harus ditonjolkan dalam diri para pemuda sekarang khususnya para mahasiswa.
Kenapa kita perlu dengan pemimpin seperti itu? Saya hanya melihat dari masalah yang saya tahu dari media bahwa kekayaan indonesia sangat melimpah dan SDM yang ada sangat bisa membuat indonesia lebih maju dan mengelola SDA tersebut untuk dirinya, negara, dan luar negeri. 26% penduduk dunia adalah yang berkewarganegaraan Indonesia. Namun, kurang dari 9 % perekonomian Indonesia adalah milik indonesia sedangkan 81 % dikelola dan dimanfaatkan oleh perusahaan asing yang ada di indonesia.
Kenapa itu bisa terjadi ? SDM yang ada di Indonesia kurang bisa mengolah SDA yang melimpah dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang pendidikan dan teknologi, sedangkan 2 aspek tersebut dibutuhkan oleh para pengusaha supaya mereka percaya bahwa SDM indonesia itu bisa mengelola SDAnya sendiri.
Maka dari itu, ITB adalah salah satu universitas yang bisa dipercaya untuk melahirkan lulusan yang bisa menjadi pemimpin yang dibutuhkan oleh negara Indonesia tercinta ini dan diharapkan lulusan ITB memiliki jiwa nasionalisme dan cinta tanah air yang tinggi.
Kontribusi ITB terhadap negara ini adalah melahirkan 2 presiden yang hasil kerjanya sangat memuaskan sekali. Yaitu Ir. Soekarno dan B.J. Habibi. Dan 30% perwakilan DPR yang ada di Kabinet Bersatu adalah lulusan dari ITB.
Itulah isi seminar yang disampaikan oleh Bapak Gita Wirjawan selaku Mentri Perdagangan RI. Belia berpesan,

“ jadilah garuda-garuda yang kreatif, terampil, melek teknologi dan memiliki jiwa kebangsaan. Dan menjadi pemimpin yang menjunjung kearifan lokal .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar