Jumat, 23 Agustus 2013

RESUME SEMINAR OSKM ITB 2013 (JUMAT, 23 AGUSTUS 2013)

Nama              : Andinia May Cahya
NIM               : 16013251
Fakultas          : FMIPA

Moderator          : Maria Selena (Putri Indonesia 2011)

Pembicara 1       : Gita Wirjawan (Mentri Perdagangan Republik Indonesia)

                Semangat kemahasiswaan kental dengan kearifan local. Perekonomian di Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang lekat dengan kepentingan rakyat dan berhubungan dengan geopolitik di Indonesia. Perekonomian di Indonesia saat ini terbesar 15 di dunia.
                “Kesuksesan ada di depan mata kita, Allah yang menentukan dan tergantung seberapa kuat keinginan kita untuk meraihnya. If you want it, you will get it.” Pesan Bapak Gita Wirjawan.
                Pemimpin di negeri kita harusnya mempunyai tiga unsur penting, yaitu : Unsur Demokrasi, Unsur Pluralisme, dan Unsur Kesejahteraan.
                Sebenarnya, Indonesia lebih besar dari segi ekonomi dua kali lipat dari Arab Saudi. Negara Islam kurang lebih menduduki 9 % di dunia dalam ekonomi.
                Politik dan ekonomi yang bagus sangat dibutuhkan oleh suatu Negara agar dapat menjadi Negara yang relevan. Pembangunan ekonomi yang baik harus tertuju pada bangsa dan daerahnya.
                Gangnam mencakup 4 hal, yaitu : Kemahiran Teknologi, Kesinambungan Demokrasi, Kekayaan Budaya, dan Kemajuan Ekonomi.
                Tiongkok merupakan Negara ekonomi nomor 2 terbesar di dunia. Yaitu dengan mencapai kekayaan sekitar delapan belas triliyun dolar. Sedangkan Indonesia kekayaannya mencapai 1 triliyun dolar. Ada resiko 360.000 milyar rupiah tidak akan terisi dengan peran Indonesia, jika Indonesia tidak menerapkan Gangnam. Oleh karena itu, kita harus berbudaya apapun dengan budaya bangga Indonesia. Agar kita bisa mencintai bangsa kita dan menerapkan Gangnam.
                Korea Selatan sukses pertama kali di bidang pertanian kemudian disuruh pemerintahannya untuk melakukan diserivikasi untuk membuat barang-barang elektronik sehingga Korea Selatan bisa maju pesat sampai sekarang ini dan menyalurkan barang-barang elektronik buatannya ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
                Kita perlu meningkatkan 60% per daerah untuk bisa mensistem pertumbuhan ekonomi mencapai sekitar 7%.
                Kita memiliki resiko untuk tidak bisa keluar dari Middle Income Track (PDP perkapita 6ribu-7ribu dolar saja), tidak bisa membuat teknologi.
                Mitos yang harus dipatah bangsa Indonesia selama ini adalah Pertumbuan ekonomi itu selalu tumbuh di Jakarta. Padahal, pertumbuhan ekonomi di Jakarta hanya mencapai 20%.
                Semakin terjadi realisasi di luar pulau Jawa semakin kita bisa menyatukan dan mensejahterakan bangsa (harus dihilirisasi).
                AS menyelenggarakan Pelanggaran Kuantitatif yaitu penyiraman likuditas dan itu semua berimbas ke Negara-negara sekitar, termasuk Asia.
                Produk pendidikan Indonesia saat ini adalah senjata untuk bersaing. Apapun yang kita lakukan harus dengan semangat kesatuan. Konteks persaingan kita, Indonesia harus bersaing dengan minimal Negara-negara di Asia.
                Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu menjawab tantangan yang berkaitan dengan geopolitik dan permintaan rakyat.
                “Jadilah garuda-garuda yang kreatif, terampil, melek teknologi, yang punya semangat kebangsaan, dan menjunjung selalu kearifan local. KEPENTINGAN RAKYAT ADALAH SEGALANYA.” Pesan dari bapak Gita Wirjawan.


Pembicara 2       : Indra Hidayat dari WANADRI (Cinta Tanah Air)

                Wanadri berdiri pada tanggal 16 Mei 1994. Wanadri berhubungan erat dengan alam bebas. Ketua Umum WANADRI adalah Ilham Fauzi.
                Luas daratan Indonesia saat ini adalah 1,8 juta km2 sedangkan luas perairannya 3,1 juta km2 hampir 70% dari luas Indonesia.
                Pada tahun 1995, diresmikan oleh Bapak Proklamator kita, Ir. Soekarno, bahwa luas daerah perairan kita 1,5 juta km2
                Indonesia memiliki garis pantai terpanjang ke 2 di dunia setelah Kanada. Sekarang di Indonesia terdapat kurang lebih 17ribu pulau. Sungai di Indonesia juga beragam. Pegunungan berapi terdapat dari Sumatra, Jawa, sampai Nusa Tenggara. Sekarang di Indonesia terdpat 34 Provinsi dan 504 kabupaten/kota. Indonesia berbatasan dengan 10 negara tetangga.
                Rumah Nusantara : Suku bangsa di Indonesia bukan saja alamnya yang beragam, tetapi kebudayaannya juga beragam.
                Kendala yang terjadi di Indonesia, yaitu : Interfrensi budaya (selama kita masih kreatif, kita tidak perlu takut dan khawatir), bencana, dan kita selalu berorientasi di darat.
                Saran dari kak Indra (WANADRI) sadar dir, sadar lingkungan, sadar tujuan.


Pewawancara 3                                : Ibu Tri Mumpuni (Seorang Pemberdaya listrik di 60 kota terpencil di Indonesia)

Integritas Alumni ITB untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa

                Untuk mewujudkan Integritas dan Kompetensi yang baik kita harus mempunyai pengetahuan dan logika juga perasaan/empati. Dengan begitu kita bisa membaca Indonesia dengan baik. Sedangkan tanpa keduanya, kita bisa membaca Indonesia hanya untuk diri kita sendiri.
                Sumber daya alam paradigma yang tepat akan menjadi manfaat bagi masyarakatnya. Sekitar 100 juta rumah penduduk belum mempunyai listrik (desa terpencil dan sulitnya infrastuktur). Banyak potensi-potensi di Indonesia yang belum tersentuh oleh bangsa Indonesia sendiri.
                Lebih dari 60 juta anak Indonesia hidup dengan kondisi yang memprihatinkan dam tidak bisa menikmati pendidikan yang tinggi. Kita harus memberikan kesempatan kepada anak-anak itu untuk meraih mimpi-mimpinya.
                Definisi umum ekonomi saat ini adalah keadaan setimbang dinamis antara investasi dan konsumsi untuk mencapai setinggi-tingginya pertumbuan ekonomi. Makin tinggi pertumbuhan, makin baiklah ekonominya. Ekonomi menjadi alat dari kebiasaan perhitungan rutin sehari-hari untuk mencapai angka dan besaran tertentu bagi kepentingan pemilik dan teknologi. Tanpa peduli kemanusiaan.
                Definisi kewirausahaan sosial adalah setiap orang adalah unik, setiap orang melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya sebaik-baiknya. Makin baik hasil mereka, makin baiklah ekonomi. Tapi yang sekarang adalah makin tinggi pertumbuhan, makin baik ekonomi. Sistem ekonomi saat ini tidak manusiawi.
                Hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki integritas adalah peurusan visi pembangunan, perubahan paradigm investasi (ini seharusnya pemanfaatan SDAnya untuk kesejahteraan penduduk local, tapi sekarang pemanfaatan SDA untuk kepentingan pemilik modal dan pemilik teknologi), dan yang terakhir pembatasan pertumbuhan usaha.

Pembicara 4       : Saska (Pendiri dan CEO RISET INDIE)

                RISET INDIE adalah sebuah kolektif penelitian teknologi, sosial ekonomi,dan sebagai penyaluran aktifitas ekonomi.
                Project RISET INDIE yang pertama adalah Polaroid. Film analog instan (Polaroid) akan mati karena gak pernah dipakai.
                Project kedua adalah Animatronic. Teknologi lama, sebuah robot yang di cover dengan sebuah topeng atau make up menjadi seperti asli.
                Project yang sedang berlangsung adalah Angkot Day yang termasuk ke dalam penilitian sosial ekonomi. Solusi dari Riset macet adalah dengan membuat angkot tertib dan gratis 1 hari.

                Banyak pengalaman yang didapat kak Saska selama kuliah di ITB. “Kita masih belum bisa menyebut diri kita ITB, sampai kita manjadi alumnus yang sukses dan dikenal oleh seluruh Indonesia. Dan sesuatu yang besar tidak akan mungkin langsung menjadi besar, tapi dimulai dari yang kecil dulu.” Pesan kak Saska          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar